PasangkayuNews.com,Sigi (Sulteng) — Jenazah almarhum Situr Wijaya,pendiri media online InSulteng.id, yang meninggal dunia di Jakarta,tiba di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu pada Minggu pagi, 6 April 2025,menggunakan pesawat Batik Air.Almarhum kemudian dimakamkan di kampung halaman istrinya,Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan,Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah,pada pukul 09.55 WITA.
Dilansir Dari Posrakyat.com ,prosesi pemakaman dihadiri oleh istri almarhum,Selvianti,bersama anak-anak mereka,sanak keluarga,serta rekan-rekan seprofesi.Turut hadir pula anggota Komisi II DPR RI yang juga mantan Gubernur Sulawesi Tengah dua periode,Drs.H.Longki Djanggola,M.Si.dan Anggota DPRD Kabupaten Pasangkayu Arham Bustaman Fraksi Partai Nasdem.
Dalam kesempatan itu,Heru,perwakilan keluarga almarhum sekaligus pengurus PWI Sulteng, mengungkapkan bahwa jenazah Situr sempat terlantar selama kurang lebih 10 jam di dalam mobil ambulans di Jakarta tanpa penanganan keluarga.
“Jenazah almarhum sempat terkatung-katung di dalam mobil ambulans selama hampir 10 jam. Karena itu, atas kuasa dari istrinya dan arahan Ketua PWI Sulteng Tri Putra Toana, kami melakukan langkah pendampingan. Kami menghubungi Polres Jakarta Barat dan Polsek Kebon Jeruk untuk membantu evakuasi jenazah yang saat itu berada di halaman sebuah rumah sakit,” ujar Heru, Minggu (6/4/2025).
Heru menambahkan, evakuasi dilakukan sekitar pukul 20.00 WIB, Jumat (4/4), dan jenazah segera dibawa ke RS Polri untuk menjalani otopsi.Upaya tersebut,kata dia,semata-mata dilakukan untuk menyelamatkan jenazah dari potensi pembusukan.

Ia juga menegaskan,fokus utama keluarga adalah memulangkan jenazah ke kampung halaman, yang turut dibantu oleh Gubernur Anwar Hafid. Hingga saat ini,pihak keluarga belum menunjuk siapapun untuk menangani perkara kematian almarhum secara hukum.
“Kami sudah berkonsultasi dengan orang tua kami,Bapak Longki Djanggola,untuk memohon arahan jika diperlukan langkah hukum ke depan. Istri almarhum juga berpesan, jika hasil otopsi menyatakan penyebab kematian adalah faktor medis, maka proses ini akan kami tutup. Namun, jika ditemukan unsur pelanggaran hukum,kami akan menindaklanjuti secara hukum,” jelas Heru.
Heru, yang juga CEO Portasulawesi.id, menyatakan bahwa PWI dan AJI Palu akan berkolaborasi untuk mengungkap fakta di balik meninggalnya Situr Wijaya. Ia juga menegaskan bahwa belum ada pengacara atau pihak manapun yang secara resmi ditunjuk oleh keluarga maupun organisasi profesi untuk menangani kasus ini.
“Kalau pun ada pihak yang saat ini melapor atau bergerak, kami ucapkan terima kasih. Namun perlu kami tegaskan, mereka tidak mewakili keluarga atau organisasi profesi tempat almarhum bernaung,” pungkasnya.***












