Penulis : Andi Wahyuni Kadir
Status : Mahasiswi
Kampus : STKIP Tomakaka Tiwikrama Pasangkayu Provinsi Sulawesi Barat.
PasangkayuNews.com — Kisah ini menceritakan seorang anak perempuan berumur 17 tahun. Namanya adalah Ruen Aza , atau biasa di sebut dengan Ruen. Di umurnya yang segitu , dia bekerja sebagai hacker tersembunyi setiap perusahaan maupun perdagangan.
Dia tinggal di sebuah Apartemen di Kota Selatan bersama adik laki – laki nya. Namanya adalah Brian Aza atau dikenal dengan Brian. Umur keduanya hanya berbeda setahun, dan sama –
sama bersekolah di SMA Pramuda Selatan.
Ruen dikenal dengan sifatnya yang cuek dan malas berbasa – basi.
Sedangkan Brian dikenal sebagai orang yang ramah, hangat, dan mudah tersenyum. Bisa dikatakan sifat kedua orang tersebut bertolak belakang.
Pagi itu di dalam Apartemen, terlihat Ruen sedang larut dengan komputer nya. Dia bergumam “ah sial mengapa harus sekarang” . Ucapan tersebut di dengar oleh Brian.
Melihat tingkah kakaknya yang kelihatan lucu saat kesal, “ ada apa kak ? Apakah bajingan tampan itu membuatmu kesal sepagi ini? Ucap Brian sambil tersenyum berdiri di pintu.
“ aku muak melihat tingkah kekanakan mereka “ ucap Ruen sembari menghela nafas.
Brian berjalan ke dapur dan berkata “ ayo sarapan kak, mati dalam keadaan kesal sangat tidak cocok untukmu Pfft ( tertawa ) “ Ruen pun berjalan menuju dapur dengan raut wajah kesal .
Setelah selesai makan, mereka bersiap- siap berangkat ke sekolah mengendarai
sepeda motor.
Sesampainya ke sekolah, di dalam parkiran terlihat siswa tinggi berwajah tampan menggunakan seragam sekolah.
Ya, dia adalah putra tunggal pemimpin SY Group yang terkenal di kota selatan, Arion Kasanova.
Dia adalah salah satu dari pria – pria yang mengganggu ruen.
“ Wah hari ini pun Ruen tetap cantik ya ” ucap Arion sambil senyum hangat.
“ Hari ini pun kak Arion sangat bersemangat ya” ucap Brian memotong percakapan.
Ruen berjalan meninggalkan mereka lalu disusul oleh Brian.
Sesampainya di kelas, ruen beranjak ke tempat duduknya berniat untuk tidur, namun muncul kembali sosok pria tampan berkacamata membawa buku. Pria ini adalah putra kedua pimpinan sekolah pramuda selatan, Ethan Erlangga.
“ Ruen, bacakan buku ini untukku” ucap Ethan duduk di samping Ruen.
“Apakah kacamata mu itu tidak berfungsi? Mengapa selalu menggangguku” ucap Ruen.
Sembari tersenyum, Ethan berkata “ Apa kamu tidak ingat perjanjian kita?
“ Ruen menatap Ethan dengan raut muka yang datar “ Aku mengingat nya jadi berikan “ Ucap
Ruen sambil membuka buku itu .
Beberapa menit kemudian , bel kelas pun berbunyi menandakan kelas akan dimulai.
Ruen membangunkan Ethan yang tertidur lelap disamping-Nya untuk kembali ke tempat duduknya.
Pelajaran pun dimulai hingga tanpa disadari bel istirahat pun berbunyi.
“ Baik anak- anak hari ini mungkin cukup sekian. Silahkan makan siang “ Ucap wali kelas.
Para siswa dan siswi dalam kelas mulai keluar.
Suasana yang tadinya ramai, kini tersisa
buku – buku yang berserakan di atas meja , jendela yang terbuka, angin yang tadinya
tenang kini berdesir kuat memasuki ruangan.
Ruen duduk dan tertidur pulas di dekat
jendela yang terbuka lebar. Terdengar suara langkah kaki melangkah dengan sangat hati- hati.
“ Wah tertidur pun dia sangat cantik “ ucap Ethan sembari mengulurkan tangannya merapikan rambut Ruen .
Ethan tidak menyadari Ruen yang terbangun akibat langkah kakinya.
“ mataku bisa copot nih kau tatap terus “ ucap ruen terbangun menatap Ethan.
Ethan pun tersenyum manis dan berkata “ Ruen, kau tidak ingin sarapan? “
“ Malas “ ucap Ruen sambil membelakangi Ethan.
“ kalau begitu ikut aku ke teras atas “ ucap Ethan duduk di samping Ruen.
Ruen pun terdiam menatap Ethan dan berkata “ Hah, baiklah ayo”
Mereka berjalan keluar meninggalkan kelas . Sesampainya di teras atas , suasana terlihat canggung dan sunyi , sekilas tercium bau rokok yang sangat pekat.
Ruen berjalan ke depan sambil melihat sekeliling. Terdengar suara obrolan dan tawa disudut teras yang tertutupi rak bekas yang dipenuhi kardus.
Ruen pun berjalan mendekati suara obrolan tersebut dan benar, mereka pria – pria terpopuler disekolah yang mendekati Ruen.
Empat orang pria itu adalah Arion Kasanova ,putra tunggal pemimpin SY Group.
Ethan Erlangga putra kedua pimpinan sekolah pramuda selatan.
Samuel Berga , putra pertama Direktur Rumah Sakit kota selatan.
Nathan Erlangga, putra pertama pimpinan sekolah pramuda selatan yang mempunyai mall ( tempat belanja ) teratas di kota selatan.
“ Ada urusan apa memanggilku ? “ ucap Ruen dengan muka datar menatap mereka.
“ Ah ruen ! Kami sudah lama menunggumu. Masuklah ! “ Ucap Samuel tersenyum.
Ruen dan Ethan pun berjalan masuk diantara rak- rak buku yang penuh kardus tersebut mengikuti arahan Samuel.
Terlihat sosok pria sangat larut dengan laptopnya dia adalah Arion dan pria disamping-Nya adalah Nathan.
“ Ruen sudah datang “ Ucap Samuel .
Seketika mata pria yang tadinya tertuju di laptop itu menatap ruen yang sedang berdiri.Nathan pun berjalan ke arah ruen dan memeluknya.
“ Ruen, kenapa kamu tidak memberi kabar. Aku sangat rindu “ ucap Nathan sambil memeluk dan mencubit pipi ruen.
Terlihat pria- pria itu sangat kesal melihat nathan memeluk ruen.
“ Wah, kak. Sifat sembrono mu tidak berubah meski kau mempunyai status besar di kota.” Ucap Ethan senyum sinis kepada kakaknya.
“ Benar, menyingkirlah dari Ruen .” Ucap Arion berjalan ke arah ruen dan memegang tangannya.
“ Hah.. kalian sudahlah, lihatlah muka ruen yang terlihat risih “. Ucap Samuel memegangi ruen menjauh dari mereka.
Ruen berjalan ke arah laptop yang terbuka dan berkata “ kurasa aku tahu mengapa kalian memanggilku “ ucap ruen duduk didepan laptop tersebut.
Seketika suasana di tempat itu sunyi dan hanya menyisakan suara kicauan burung.
“ Benar, kurasa ini bukan saatnya kita untuk santai. “ ucap Arion dengan muka datar.
“ kami hanya bisa minta tolong padamu ruen.” Ucap mereka bersamaan dengan raut wajah berharap.
“ Baiklah, berapa yang akan kalian berikan. Secara kalian datang padaku bersamaan dengan masalah yang sama juga “ Ucap ruen menatap para pria yang ada disitu.
Akibat dari suasana sunyi itu adalah , sebab saham perusahaan SY Group yang dikelola oleh ayah Arion menurun drastis. Dikarenakan berita mengenai ayah Arion yang seorang narapidana disebar luaskan di media sosial. Ditambah dengan berita mengenai ayah
Arion yang sakit parah.
Namun disela- sela itu, muncul om Arion atau saudara ayahnya Arion , yang ingin mengambil alih perusahaan dikarenakan Arion masih bersekolah. Jika perusahaan tersebut beralih ke om Arion yang ingin mengambil sepenuhnya hak di perusahaan itu, maka sudah pasti salah satu saham yang dimiliki Perusahaan SY Group
yaitu pemilik mall teratas di kota selatan anjlok akibat tuduhan penggelapan dana dan bekerja sama dengan narapidana.
Tidak hanya itu, saham yang dikelola ayah Samuel, yaitu direktur rumah sakit kota selatan menimbulkan ketidak percayaan masyarakat terhadap rumah sakit yang dikelola. Sebab munculnya kasus yang dimana dicurigai sebagai penyelundupan obat terlarang.
Investasi perusahaan terhadap sekolah- sekolah yang di tanggung perusahaan juga terhenti. Siswa – siswa yang ada disekolah mulai waspada terhadap lima pria terpopuler tersebut.
Maka dari itu hacker yang disembunyikan perusahaan- perusahaan besar dikota selatan saat ini sangat dibutuhkan untuk membobol sistem yang ada di perusahaan.
“ Kami akan memberikan jumlah yang setimpal dengan pekerjaan yang kau lakukan ruen. “ ucap Samuel penuh harap.
“ Baiklah, setelah ini kumohon jangan menggangguku “ ucap ruen sambil mengutakatik laptop itu.
Mereka hanya tersenyum mendengar ucapan ruen. Sambil melihat apa yang dikerjakan ruen di laptop tersebut.
“ Kami akan membawamu ke sistem komputer yang ada di sekolah ini jika kau kesusahan memakai laptop “ ucap Ethan menatap ruen.
“ tidak buruk. Itu adalah hal yang harus dilakukan agar pekerjaan ini selesai. Baiklah gunakan semua komputer untuk melawan opini masyarakat yang ada di media massa.” Ucap ruen tersenyum pelan dengan merenggangkan tangannya .
Dengan bantuan pimpinan sekolah yaitu ayah Ethan dan Nathan, mereka diizinkan untuk tidak memasuki kelas jam akhir. Mereka berlima pun berjalan menuju ruangan itu.
Sesampainya di ruangan tersebut terlihat ruangan itu dipenuhi oleh komputer.
“Wah bukankah ini surganya Ruen? “ Ucap nathan tersenyum sambil membuka pintu.
“ Bukan. Ini nerakaku “ Ucap ruen sembari berjalan untuk duduk di kursi depan komputer.
Ruen pun mengotak- atik komputer tersebut dan menyambungkannya dengan seluruh komputer yang ada di dalam ruangan.
Sistem yang dibuatnya pun mulai aktif hingga mempengaruhi sistem media massa yang ada dikota termasuk menghilangkan berita- berita hoax yang tersebar di penjuru kota selatan.

Tanpa disadari matahari mulai terbenam dan suasana sunyi yang diiringi suara kicauan burung itu terdengar sangat indah. Para pria yang tadinya sangat sibuk menemani ruen,kini tertidur lelap di samping kursi ruen dengan komputer yang nyala di hadapannya.
Ruen pun berhasil menangani masalah perusahaan tersebut hanya dengan
sekumpulan komputer sekolahan. Tidak heran jika mereka sangat ingin dekat dengannya. Opini publik pun kembali baik dan tuduhan- tuduhan yang di berikan pun terbukti tidak benar. Saham perusahaan yang tadinya menurun drastis kini mulai kembali normal meski belum seutuhnya.
“ Bangunlah. Ingat siapkan uangnya” Ucap ruen beranjak berdiri dari tempat duduknya.
Mereka pun terbangun dengan mata terbelalak penasaran mengarah komputer.
“ Ruen , apakah kau sudah menyelesaikannya? “ ucap Arion dengan nada penasaran.
“ ya. “ ucap ruen.
Serentak mereka berdiri memegang tangan bahkan memeluk ruen dengan hangat.
“ Ruen, terima kasih ! Tanpamu kami tidak bisa melakukan apa- apa” . Ucap Arion dan yang lainnya membenarkan ucapan tersebut.
Ruen hanya diam menanggapi perkataan itu. Dan mereka pun berjalan keluar dari ruangan untuk menemui pimpinan sekolah.
“ Wah tak di sangka hari sudah mulai gelap.” Ucap Nathan.
“ Apakah adikmu pulang ke apart duluan? Aku akan mengantarmu “ ucap Arion mendekat ke ruen.
“ tidak! Biar aku saja ruen ! “ Ucap mereka saling berebut.
“ tidak. Aku akan memesan grab.” Ucap ruen menyanggah mereka.
Setibanya dikantor , mereka bertemu pimpinan dan mengembalikan kunci ruangan.
“ Nak ruen.. terima kasih banyak sudah membantu beberapa petinggi yang ada di ibu kota. Tanpamu stabilitas kota saat ini sangat rumit hingga seluruh dampaknya berpengaruh ke masyarakat.
“ Tidak apa- apa pak. Saya melakukannya bukan hanya karena pekerjaan saya. Melainkan tanggung jawab saya sebagai salah satu masyarakat dikota ini yang tidak ingin orang- orang saling beropini salah.” Ucap ruen dengan raut wajah yakin.
Mereka pun berjalan keluar ruangan, kecuali anak- anak dari pimpinan yaitu Nathan dan Ethan yang tetap berada disitu mengobrol dengan ayahnya.
Mereka pun mulai menjalani kehidupan sekolah seperti biasa.
Ruen yang dibayar oleh mereka berempat kini bersama adiknya yaitu Brian ,berbelanja tanpa batas di mall Nathan.
Hari – hari berganti saat tiba saatnya mereka lulus sekolah dan mengambil alih keluarga mereka masing- masing . Kecuali Nathan yang tetap fokus mengembangkan mall, dan Ruen yang terlarut dengan komputer.****
Selesai.












