Berita  

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Membuka Lembaran Baru Kesiapan Kembali Bergandengan Anis Baswedan

PasangkayuNews.com, Jakarta — Partai Keadilan Sejahtera atau PKS membuka lembaran baru dengan menyatakan kesiapan untuk kembali bergandengan dengan Anis Baswedan.

Meski sempat memiliki sejarah pelik, usai mencabut dukungan di Pilgub Jakarta 2024, PKS menegaskan komunikasi tetap terbuka.

Sekretaris Jenderal PKS Muhammad Khalid mengatakan pihaknya siap berjalan bergandengan lagi dengan mantan calon presiden di pemilu 2024, Anis Baswedan.

Sementara itu, Presiden PKS Almulzamil Yusuf mengatakan Anis termasuk tokoh yang berpotensial untuk kebaikan Indonesia.

Muzamil dalam Pemilu 2024 lalu sempat menjadi jubir Anis menegaskan perlunya membangun sinergitas semua pihak untuk Indonesia yang lebih kuat.

“Pak Anis tokoh Indonesia, saudara kita, saudara PKS, orang yang punya potensi, Semua orang yang punya potensi Indonesia kita berharap memberikan potensinya untuk kebaikan,Siap ya? Karena dengan sinergi kebaikan itulah bangsa Indonesia akan besar. Ya, saya kira Pak Prabowo juga semangatnya sama kolaborasi, persatuan,sinergisitas ,Kami juga begitu yang tua, yang muda , sinergi dari usia kami sekarang mulai turun ke usia 40 30 di daerah Jawa begitu kita sinergitas ya, idul korban ini pun sinergisitas ya, bagaimana Nabi Ibrahim, Nabi Ismail itu kan kaderisasi” Ucap ,Al Muzzammil Yusuf, Minggu 8 Juni 2025, live Tv one.

Seperti diketahui PKS dan Anis memang punya sejarah unik.

Keduanya sempat berkolaborasi dekat dalam Pilgub Jakarta 2017. Dan setelah Anis menang, PKS menjadi salah satu pendukung paling kuat di Jakarta.Lalu dalam Pemilu 2024 kemarin, PKS dan Anis semakin akrab.

PKS bersama Partai Nasdem dan PKB setia mendukung Anis meski Partai Demokrat yang tadinya menjadi salah satu pendukung utama berbalik arah dan merapat ke Prabowo Subianto.

Tetapi dalam Pilgub Jakarta 2024 kemarin, hubungan Anis dan PKS menjadi pelik dan kisahnya lebih dramatis.

Awalnya pada Juni 2024, PKS mendeklarasikan Anis sebagai Cagub Jakarta bersama kader Partai Soohibul Iman.

Beberapa bulan berselang tepatnya di Agustus, PKS tiba-tiba,berubah pikiran dan mencabut dukungan untuk Anis dan mengalihkannya ke Ridwan Kamil.

Alhasil, Anis gagal maju mencalonkan diri sebagai cagub Jakarta setelah juga gagal di Pilpres 2024.

Ketika itu para pendukung Anis menuding PKS sebagai pengkhianat.

Tetapi PKS berdalih pihaknya tidak bisa sendirian mencalonkan Anis di Pilgub karena kekurangan suara.****

Editor: Muhammad NurNas
Exit mobile version